Jumat, 12 Desember 2008

Inna lillahi wa inna lillahi rajiun

Inna lillahi wa inna lillahi rajiun

Segenap keluarga besar SMP Al Munawwariyyah
mengucapkan :

Ikut berduka cita atas meninggalnya

Almarhummah Ibu Siti Fatimah
(istri Bapak Khamim staf SMP-SMA Al Munawwariyyah)

Meninggal
pukul 02.00
Jumat 12 Desember 2008

karena sakit.

Semoga Almarhummah mendapat ampunan dari Allah SWT. dan segala amal baiknya diterima di sisi Nya.
Keluarga yang ditinggalkan selalu diberi ketabahan dan kekuatan Iman. Amien.

Rabu, 10 Desember 2008

UJI COBA Ujian In LAN Kelas 3 Sejarah smt 1

Hari ini Rabu, 10 Desember 2008 saya mengenalkan cara baru pengambilan nilai siswa. Metode ini sudah lama saya angankan untuk segera terwujud. Alhamdulillah pagi tadi terlaksana. Cara saya terapkan untuk ujian bagi siswa dengan On Line. Untuk sementara Laptop saya fungsikan sebagai server, para siswa mengambil ujian di komputer masing-masing di Lab. komputer.

Untuk server database menggunakan paket XAMPP, untuk server webnya menggunakan CLaroline, yang ternyata lebih ringan dan lebih enteng dari pada MOODLE . Yang saya sukai di claroline ada fasilitas pembuatan soal pilihan ganda soal jawaban unik, soal bisa diacak, soal pilihan ganda jawaban ganda, soal berpasangan, soal jawaban singkat, tugas-tugas, diskusi gaya chating dll.

Dalam ujicoba pagi tadi diikuti 4 rombongan (kelas 9A, 9B, 9C, 9D)

- Materi Latihan-Latihan :
  • Proklamasi Kemerdekaan dan terbentuknya negara kesatuan Republik Indonesia terdiri 10 item soal dengan 4 option jawaban unik. Waktu 20 menit, kesempatan mengulang 2 kali, materi soal ini diikuti 81 siswa dengan 108 kali pengulangan.

Topik Hasil rata-rata yang dicapai :
Proklamasi Kemerdekaan 4.44
Sekitar kemerdekaan 5.56
Rengasdengklok 7.96
Jepang menyerah 8.06 hasil terbaik (terbantu gambar bom atom Nagasaki)
Golongan tua 7.59
Perumusan teks Proklamasi 7.59
Naskah Proklamasi 5.93
Janji Jepang 6.57
Kesepakatan di Rengasdengklok 7.78
Situasi pendukung kemerdekaan 7.87

Nilai rata-rata siswa : 69.35
  • Soal-soal Menjodohkan terdiri 10 pernyataan dan 10 jawaban yang tersedia secara acak, hanya 49 siswa yang sempat mengambil dan 61 kali pengulangan

Sengaja untuk ujicoba saya hanya menggunakan 10 soal pilihan ganda, karena untuk perkenalan dengan hal baru waktu akan banyak terpakai untuk memandu siswa login dan menelusuri alur web.

Untuk selanjutnya akan saya buat soal dengan jumlah antara 40 - 50 soal pilihan ganda jawaban unik, waktu 60 menit, dengan hanya 2 kali pengulangan ambil ujian, tanpa publish jawaban yang benar.

Untuk besok giliran kelas 8D, sudah saya siapkan soal-soal pilihan ganda jawaban unik materi tentang microsoft word, tentang 2 topik materi masing-masing jumlah soal cukup 10 item, waktu 20 menit. Semoga membawa kemajuan pendidikan.

Senin, 03 November 2008

MASALAH DAN KEHIDUPAN

MASALAH DAN KEHIDUPAN

Oleh: Zulfan Syahansyah*

Dari segi penyusunan kata menjadi kalimat, pakar bahasa boleh saja mempermasalahkan judul di atas. Mendahulukan kata ’masalah’ sebelum ’kehidupan’ bisa jadi berbeda arti dengan penyusunan kalimat yang mendahulukan kata ’kehidupan’ sebelum ’masalah’. Yang jelas, penulis hanya ingin ”mentertawakan” realita hidup yang seakan tak pernah sunyi dari masalah.
Di tengah derasnya permasalahan yang selalu datang, penulis semakin sadar: memang, masalah merupakan satu cakupan makna dari hakekat hidup dan kehidupan itu sendiri.Kehidupan: kapan, apa, di mana dan bagaimana pun ia dijalani memang akan selalu timbul masalah.

Dalam realita, seorang politikus bergumul akrab dengan permasalahan politik. Kehidupan politik akan memberinya masalah sebagai konsekuensi pilihan hidup. Profesi sebagai guru, juga selalu dilingkari masalah-masalah kepengajaran yang akan terus mengitarinya silih berganti. Begitu juga halnya bagi seorang yang berprofesi sebagai dokter, aparat, artis, buruh, pengamin dan semua jenis profesi pilihan dalam hidup tak akan pernah bebas dari ”bui” masalah. Semua profesi-profesi itu akan hidup seiring dengan denyutan ”nadi” masalah yang ada.

Wal hasil, dengan pengertian kata ’masalah’ seperti dimaksud, kita memang dan harus sadar bahwa masalah adalah sisi lain dari kehidupan yang justru saling memaknai antara satu dan lainnya. Sebagai makhluk yang hidup, sangat naif jika kita takut lalu menghindari masalah. Karena, sehebat apapun kita mencoba lari dari masalah, secepat itu pula masalah baru akan datang. Begitu seterusnya.
Yang tersisa kemudian, bagaimana kita menghadapi masalah? Sebuah pertanyaan yang mengisyaratkan kejantanan dalam melakoni hidup. Orang bijak berkata: ”Al wuqûf ala al masyakil awwalu khutwatin li hillihi”, ”Konsisten (tidak menghindar) dari sebuah masalah, merupakan upaya awal mengatasi masalah tersebut”. Ikhlas dengan sebuah masalah yang dihadapi menjadi indikasi persiapan dan kesiapan untuk bisa menyelesaikan masalah tersebut. Sebaliknya, sebuah masalah akan menjadi ”hantu” jika ia tak disikapi secara ikhlas, legowo, lapang dada.
Akhirnya, sebagai upaya membesarkan hati penulis, dan semua pembaca yang akan atau sedang menghadapi masalah hidup, mari kita berseru: ”AKU TAK GENTAR MENGHADAPI MASALAH!”. Mari, besarkan hati, tancapkan keyakinan, bahwa semua masalah pasti bisa dihadapi, seberat apapun ia, nikmati saja. Hayati sebuah pepatah: ”Life is not a problem to be solved, but it’s reality to be enjoyed”; ”Hidup tidak menjadi masalah untuk dipecahkan, tetapi kenyataan yang akan dinikmati”

Rabu, 29 Oktober 2008

Gaya Standing turunkan besi beton



Pembangunan ruang kelas standart telah mulai dikerjakan, bahan-bahan meterial mulai berdatangan, termasuk besi dengan ukuran 13,7 mm hari ini diturunkan sebanyak 1 truk. Uniknya cara menurunkan besi beton bertulang dengan gaya Standing, sempat menjadi tontonan banyak santri.

Selasa, 28 Oktober 2008

Selasa, 21 Oktober 2008

Lirik lagu Nidji - Laskar Pelangi

Mimpi adalah kunci
untuk kita menaklukkan dunia
berlarilah
tanpa lelah sampai engkau
meraihnya

laskar pelangi
takkan terikat waktu
bebaskan mimpimu di angkasa
raih bintang di jiwa

menarilah dan terus tertawa
walau dunia tak seindah surga
bersukurlah pada yang kuasa
cinta kita di dunia

selamanya…

cinta kepada hidup
memberikan senyuman abadi
walau ini kadang tak adil
tapi cinta lengkapi kita

laskar pelangi
takkan terikat waktu
jangan berhenti mewarnai
jutaan mimpi di bumi

menarilah dan terus tertawa
walau dunia takseindah surga
bersukurlah pada yang kuasa
cinta kita di dunia

selamanya…

Download via rapidshare

Laskar Pelangi the Movie


Find more photos like this on Laskar Pelangi The Movie



Senin, 13 Oktober 2008

Inna lillahi wa inna ilaihi raajiun


Berita duka kembali menyelimuti seluruh keluarga besar SMP, SMA dan SMK Al-Munawwariyyah. Setelah beberapa hari yang lalu, tepatnya pada tanggal 14 September 2008, Bapak H. Munif Bustami, pembina kependidikan di yayasan Al-Munawwariyyah dipanggil ke haribaan Allah kerena penyakit yang dideritanya.

Hari ini (Senin 13 Oktober 2008), Allah kembali memanggil ayah saudara Bawon (karyawan SMP-SMA-SMK Al Munawwariyyah).

Kepada almarhum berdua, seluruh keluarga besar Yayasan Al-Munawwariyah berdo'a agar Allah SWT, mengampuni segala kesalahan dan dosa, serta menerima segala amal kebaikan mereka berdua. Amien ya rabbal alamin.....

Minggu, 28 September 2008

Mohon Maaf Lahir dan bathin



Segenap Keluarga Besar SMP Al Munawwariyyah Mengucapkan :
Selamat Hari Raya Iedul Fitri,
1 Syawal 1429 H,
Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Taqobbalallah Minna Waminkum Taqobbal Yaa Kariim

Sabtu, 20 September 2008

Lomba Web dan Blog Sekolah Tingkat Nasional 2008

sumber : http://lombablog.seamolec.org

Judul Kegiatan
“Lomba Web dan Blog Sekolah Tingkat Nasional”
Pelaksanaan

1. Pendaftaran: 1 Agustus – 4 Oktober 2008
2. Pelaksanaan Pembuatan Web dan Blog Sekolah berakhir pada tanggal 4 Oktober 2008.
3. Penilaian: 6 – 18 Oktober 2008
4. Pengumuman pemenang : 20 Oktober 2008 (diumumkan melalui website: http://www.seamolec.org
5. Penyerahan hadiah: 28 Oktober 2008 (diikutsertakan pada Upacara Hari Sumpah Pemuda)

Persyaratan
1. Peserta lomba adalah semua sekolah tingkat SMP/MTs, SMU/SMK/MA/MAK, SLB, dan Pesantren,
2. Peserta adalah sekolah yang belum pernah menjuarai lomba sejenis sebelumnya.

Kriteria Web dan Blog yang dilombakan
Secara umum Web dan Blog Sekolah menampilkan tingkat kepedulian sekolah terhadap pemanfaatan TIK/ICT dalam pembelajaran.

A. Penilaian Web akan mencakup informasi dan kriteria sebagai berikut.
1. Desain Web
2. Data dan Informasi Sekolah, yang a.l meliputi:
a. Profil Sekolah
b. Visi dan Misi
c. Kegiatan Sekolah
d. Berita Seputar Sekolah
e. Taut ke luar (external link)
3. Taut (link) ke minimal 1 (satu) blog Guru
4. Taut ke minimal 1 (satu) blog Siswa
5. Ditampilkan dalam Bahasa Indonesia
6. Waktu pembuatan Web Sekolah dan Blog Guru maupun Siswa tidak harus bersamaan dengan waktu pendaftaran.

B. Penilaian Blog
1. Blog Guru
1. Blog dapat menggunakan layanan khusus blog (misalnya wordpress, blogspot, blogdetik, dan lain-lain), namun harus terhubung / tertaut dengan web sekolah.
2. Dapat menggunakan blog yang sudah ada atau sudah ditulis sebelumnya, tidak dipersyaratkan untuk dibuat pada tanggal tertentu.
3. Artikel yang dinilai, harus dibuat atau ditulis antara tanggal 1 Agustus hingga 4 Oktober 2008 (dibuktikan dengan tanggal tulisan pada blog yang bersangkutan) dengan memasukkan tag ”lomba web log” dan ”SEAMOLEC”.
4. Blog harus berisi informasi tentang penulis atau profil guru serta minimal 1 (satu) artikel tentang mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional.
5. Artikel tentang mata pelajaran harus berisi bahan/materi ajar yang siap dibaca atau dipelajari oleh siswa dalam bentuk paparan 1 sub pokok bahasan secara lengkap disertai contoh soal dan pembahasannya, minimal 2 (dua) buah soal.

2. Blog Siswa
1. Blog dapat menggunakan layanan khusus blog (misalnya wordpress, blogspot, blogdetik, dan lain-lain), namun harus terhubung / tertaut dengan web sekolah.
2. Dapat menggunakan blog yang sudah ada atau sudah ditulis sebelumnya, tidak dipersyaratkan untuk dibuat pada tanggal tertentu.
3. Artikel yang dinilai harus dibuat atau ditulis antara tanggal 1 Agustus hingga 4 Oktober 2008 (dibuktikan dengan tanggal tulisan pada blog yang bersangkutan) dengan memasukkan tag ”lomba web log” dan ”SEAMOLEC”.
4. Blog harus berisi informasi penulis atau profil siswa serta minimal 2 (dua) artikel tentang ”pemanfaatan TIK di sekolahku” dan ”ekstrakurikuler di sekolahku”.
5. Artikel tentang pemanfaatan TIK di sekolahku berisi tentang pengalaman penulis dalam menggunakan TIK di sekolah dan segala pernak-perniknya.
6. Artikel tentang ekstrakurikuler di sekolahku berisi tentang pengalaman penulis dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dan pernak-perniknya.
7. Gaya tulisan bebas dan menggunakan bahasa Indonesia yang ”baik” dan ”komunikatif”.

Sistem Penilaian
1. Peserta mengirimkan alamat Web Sekolah melalui e-mail kepada Panitia: lombablog@seamolec.org dan mendaftarkan webnya pada laman http://lombablog.seamolec.org
2. Kriteria penilaian adalah sebagai berikut:

a. Web Sekolah (40%)

i. Desain Visual (tata letak/layout, tipografi, dan warna)
ii. Navigasi dan Struktur
iii. Isi/konten (data dan informasi sekolah)
iv. Fungsionalitas
v. Interaktivitas

b. Blog Guru (30 %)

i. Desain Visual (pemilihan tema / themes)
ii. Profil Guru
iii. Artikel Mata Pelajaran (Kesesuaian dengan kurikulum, kemudahan, keterbacaan, kelengkapan materi, tambahan foto dan gambar, serta kejelasan pembahasan soal)
iv. Interaktivitas (Komentar pada blog)

c. Blog Siswa (30 %)

i. Desain Visual (pemilihan tema / themes)
ii. Profil Siswa
iii. Artikel Pemanfaatan IT di Sekolah (gaya bahasa, gaya bertutur, foto, dan gambar)
iv. Artikel Ekstrakurikuler di Sekolah (gaya bahasa, gaya bertutur, foto, dan gambar)
v. Interaktivitas (Komentar pada blog)

Pendaftaran
Pendaftaran dilakukan secara daring (online) melalui email lombablog@seamolec.org dan website: http://lombablog.seamolec.org

Hadiah
Juara I : Trofi dan uang Rp. 10.000.000
Juara II: Trofi dan uang Rp. 7.500.000
Juara III: Trofi dan uang Rp. 5.000.000

Bagi Pemenang dari luar wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok, biaya transportasi dan akomodasi pada waktu penyerahan piala ditanggung oleh Panitia.

Selasa, 16 September 2008

KEUTAMAAN ILMU PENGETAHUAN


Keutamaan Ilmu Pengetahuan


Pada suatu ketika, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menyatakan bahwa beliau bagaikan kota ilmu pengetahuan, sementara Ali bin Abi Thalib diibaratkan sebagai pintu gerbang memasuki ilmu pengetahuan. Mengetahui ada hadits rasul di atas, sekelompok kaum Khawarij kurang bahkan ada sebagian yang tidak mempercayainya. Mereka tidak percaya, apa benar Ali bin Abi Thalib cukup pandai sehingga ia mendapat julukan "gerbang ilmu" dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Dalam rangka pembuktian, berkumpullah sepuluh orang pemuka kaum Khawarij; mereka bermusyawarah untuk menguji kebenaran pernyataan Rasulullah tersebut. Salah seorang seorang di antara mereka berkata:
"Mari sekarang kita tanyakan pada Ali tentang suatu masalah saja. Bagaimana kualitas jawaban darinya, bisa dinilai seberapa jauh kepandaiannya. Bagaimana? Apakah kalian setuju?"
"Setuju!" Jawab mereka serentak.

Beberapa saat kemudian, ada lagi yang mengusulkan agar mereka datang dan bertanya kepada Ali tidak bersama-sama, "Sebaiknya kita bertanya secara bergiliran saja. Dengan begitu kita dapat mencari kelemahan Ali; bila jawaban Ali nanti selalu berbeda-beda, barulah kita percaya bahwa memang Ali adalah orang yang cerdas."
"Baik juga saranmu itu. Mari kita laksanakan!" sahut yang lainnya.
Hari yang telah ditentukan telah tiba. Orang pertama datang menemui Ali lantas bertanya:
"Manakah yang lebih utama, ilmu atau harta?"

"Tentu saja lebih utama ilmu" Jawab Ali tegas. Ia pun menjelaskan jawabannya: "Ilmu adalah warisan para Nabi dan Rasul, sedangkan harta adalah warisan Qarun, Fir'aun, Namrud dan lain-lainnya. Setelah mendengan jawaban Ali yang demikian, orang itu kemudian mohon diri. Tak lama kemudian datang orang kedua dan bertanya kepada Ali dengan pertanyaan yang sama. "Manakah yang lebih utama, ilmu atau harta?" "Lebih utama ilmu dibanding harta," jawab Ali. "Mengapa?" "Karena ilmu akan menjaga dirimu, sementara harta malah sebaliknya, engkau harus menjaganya."

Orang kedua itu pun pergi setelah mendengar jawaban Ali seperti itu. Selanjutnya orang ketiga datang menyusul dan bertanya seperti orang sebelumnya: "Bagaimana pendapat tuan bila ilmu dibandingkan dengan harta?" Ali menjawab: "Harta lebih rendah dibandingkan dengan ilmu?" "Mengapa bisa demikian tuan?" tanya orang itu penasaran. "Sebab orang yang mempunyai banyak harta akan mempunyai banyak musuh. Sedangkan orang yang kaya ilmu akan banyak orang yang menyayanginya dan hormat kepadanya."

Setelah orang itu pergi, tak lama kemudian orang keempat pun datang dan menanyakan permasalahan yang sama. Setelah mendengar pertanyaan yang sama, Ali pun kemudian menjawab, "Ya, jelas-jelas lebih utama ilmu." "Apa yang menyebabkan demikian?" tanya orang itu mendesak. "Karena bila engkau pergunakan harta," jawab Ali, "jelas-jelas harta akan semakin berkurang. Namun bila ilmu yang engkau pergunakan, maka akan semakin bertambah banyak."


Tak lama kemudian, orang kelima dan mengajukan pertanyaan serupa. Ali pun menerangkan: "Jika pemilik harta ada yang menyebutnya pelit, sedangkan pemilik ilmu akan dihargai dan disegani."

Orang keenam lalu menjumpai Ali dengan pertanyaan yang sama pula. Namun tetap saja Ali mengemukakan alasan yang berbeda. Jawaban Ali tersebut ialah, "Harta akan selalu dijaga dari kejahatan, sedangkan ilmu tidak usah dijaga dari kejahatan, lagi pula ilmu akan menjagamu."Dengan pertanyaan yang sama, orang ketujuh datang kepada Ali. Pertanyaan itu kemudian dijawab Ali, "Pemilik ilmu akan diberi syafa'at oleh Allah Subhaanahu wa Ta'ala di hari kiamat nanti, sementara pemilik harta akan dihisab oleh Allah kelak."

Kemudian kesepuluh orang itu berkumpul lagi. Mereka yang sudah bertanya kepada Ali mengutarakan jawaban yang diberikan Ali. Mereka tak menduga alasan yang diberikan Ali sebagai jawaban selalu berbeda. Sekarang tinggal tiga orang yang belum melaksanakan tugasnya. Mereka yakin bahwa tiga orang itu akan bisa mencari celah kelemahan Ali. Sebab ketiga orang itu dianggap yang paling pandai di antara mereka.

Orang kedelapan menghadap Ali lantas bertanya, "Antara ilmu dan harta, manakah yang lebih utama wahai Ali?" "Tentunya lebih utama dan lebih penting ilmu," jawab Ali."Kenapa begitu?" tanyanya lagi."Dalam waktu yang lama," kata Ali menerangkan, "harta akan habis, sedangkan ilmu malah sebaliknya, ilmu akan abadi."

Dengan pertanyaan serupa, orang kesembilan datang "Seseorang yang banyak harta", jawab Ali pada orang ini, "akan dijunjung tinggi hanya karena hartanya. Sedangkan orang yang kaya ilmu dianggap intelektual." Tiba giliran orang terakhir, dengan pertanyaan yang sama. Ali menjawab, "Harta akan membuatmu tidak tenang dengan kata lain akan mengeraskan hatimu. Tetapi, ilmu sebaliknya, akan menyinari hatimu hingga hatimu akan menjadi terang dan tentram karenanya."

Ali pun kemudian menyadari bahwa dirinya telah diuji oleh orang-orang itu. Sehingga dia berkata, "Andai kata engkau datangkan semua orang untuk bertanya, insya Allah akan aku jawab dengan jawaban yang berbeda-beda pula, selagi aku masih hidup."

Kesepuluh orang itu akhirnya menyerah. Mereka percaya bahwa apa yang dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di atas adalah benar adanya. Dan Ali bi Abi Thalib memang pantas mendapat julukan "gerbang ilmu". Sedang mengenai diri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sudah tidak perlu diragukan lagi.

Sayyidina Ali bin Abi Thalib pernah berkata:
حَياَةُ الْفَتَى وَاللهِ بِِالْعِلْمِ وَالتُّقَى # فَإِنْ لَمْ يَكُوْناَ لاَ اعْتِبَارَ لِذَاتِهِ
“Kehidupan seorang pemuda –demi Allah– harus memiliki ilmu dan ketaqwaan # jika tanpa keduanya, maka kehidupannya tidak akan ada nilainya (tidak berharga)”

Sabtu, 13 September 2008

TUGAS SELAMA RAMADHAN

Diinformasikan kepada semua siswa-siswi SMP Kelas9 SMA Kelas10-12, dan SMK Kelas10 untuk mengisi liburan ramadhan maka dengan ini diberikan beberapa kegiatan di rumah yang merupakan tugas mata pelajaran dengan guru di bawah pembinaan Bpk. Khotibul Umam, adapun tugas yang harus dikerjakan oleh masing-masing siswa pada setiap tingkatan kelas adalah sebagai berikut :

A. SMP Kelas 9
Tugas TIK yang harus dikerjakan adalah mengirimkan biodata diri dan keluarga dan dikirimkan kepada : khotibciber@yahoo.com dengan topic : tugas tik smp

B. SMA Kelas 10-12
Tugas TIK yang harus dikerjakan adalah
1. menjelaskan manfaat milis
2. jelaskan manfaat internet
3. dikirim dalam bentuk file kepada khotibciber@yahoo.com

C. SMK Kelas 10
Tugasnya mengirimkan tugas yang sudah disepakati dalam bentuk file dan kirimkan ke khotibciber@yahoo.com

Jika ada tugas yang kurang jelas bisa hubungi :
YM : khotibciber
Email : khotibciber@yahoo.com
Call : (0341) 7774223, 0818530980

Tugas Paling akhir dikirimkan pada 30 Ramadhan 1429H jam 24.00 WIB

Jumat, 12 September 2008

Libur Ramadhan

Diinformasikan kepada segenap Siswa Siswi SMP Al Munawwariyyah Jl. Sudimoro 9 Bululawang Malang yang akan memasuki masa liburan besok pada Minggu, 14 Ramadhan 1429H atau Minggu, 14 September 2008 maka dengan ini diinformasikan dan diharapkan untuk :
1. Menjaga nama baik keluarga dan lembaga
2. Meningkatkan Ibadahnya kepada Allah dengan menambahkan kegiatan2 yang bermanfaat untuk kepentingan umum
3. Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri, keluarga dan almamater.
4. Setiap siswa diharapkan sudah kembali ke Pesantren tepat pada 12 Oktober 2008

Demikian informasi ini kami sampaikan semoga bermanfaat

Selasa, 19 Agustus 2008

download buku sd,smp,sma,smk sepuasnya


Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karuniaNya, Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia dengan penuh rasa gembira dan bangga menyuguhkan sejumlah buku teks pelajaran layak-pakai yang hak ciptanya telah dilmiliki Departemen Pendidikan Nasional.
Buku-buku teks pelajaran tersebut tersedia di situ Depdiknas yang diberi nama Situs Buku Sekolah Elektronik yang disingkat BSE atau e-Book. Jumlah seluruhnya saat ini ada empat ratus tujuh (407) judul buku dan Insya Allah setiap tahunnya akan bertambah.

download buku

Senin, 11 Agustus 2008

Rekaman Pembacaan Teks Proklamasi oleh Bung Karno


sumber : csarzc

Ini merupakan rekaman suara dari Bung Karno saat membacakan teks proklamasi. Rekaman ini saya dapatkan di sebuah situs berbahasa Belanda. (Entah kenapa orang Belanda tampaknya lebih banyak menyimpan data-data sejarah Indonesia dibandingkan kita sendiri?) Rekaman suara Bung Karno saat membacakan teks proklamasi yang banyak disiarkan di stasiun televisi termasuk di blog ini sebenarnya bukanlah rekaman asli saat Bung Karno membacakan teks proklamasi itu pertama kali pada 17 Agustus 1945, melainkan pada saat salah satu hari kemerdekaan Indonesia tahun 1950-an. Silahkan anda download filenya melalui link dibawah ini:


Kemana Yang Lain?

Sejak pembuatan Blog ini, kenapa sangat jarang ada pengunjung dari rekan-rekan para guru di SMP Al-Munawwariyyah?
Kenapa Blogger tercinta ini tiak dimaksimalkan?

Senin, 28 Juli 2008

Work is Where You Play


”Work is Where You Play”

JUDUL di atas saya temukan pada sebuah gedung perkantoran baru di Malang. Work is Where You Play. Terjemahan bebasnya, bekerja dan bermain itu mestinya menyatu, di sinilah tempatnya. Tetapi saya ragu, mungkin yang ditawarkan oleh iklan ini sekadar promosi gedung yang dianggap mengasyikkan, bukannya kualitas dan jenis pekerjaan sebagaimana pesan judul di atas. Ciri bermain adalah adanya antusiasme untuk meraih prestasi dengan insentif kepuasan emosional, bukannya material.
Orang yang asyik bermain akan lupa waktu. Perhatikan saja para pemain bola kaki, tenis, atau golf, rasanya waktu masih kurang begitu permainan dinyatakan berakhir.Terlebih pada golf, selalu saja ada nafsu untuk memperbaiki kekurangan dan kesalahan yang telah diperbuat agar tidak terulang pada hole berikutnya atau permainan di hari lain. Andaikan suasana kerja seantusias bermain, pasti perusahaan dan negara tak akan bangkrut.
Tentu saja bermain hanyalah selingan dalam hidup. Hidup mesti diisi kerja produktif. Salah satu yang membuat semangat dalam bekerja adalah insentif gaji. Tetapi hubungan semangat kerja dan gaji tidak selalu memiliki korelasi positif, terutama di kalangan pegawai negeri sipil tingkat bawah, sehingga populer istilah PGPS, pinter-goblok penghasilan sama. Yakin bahwa jumlah gaji tak bertambah sekalipun kerja meningkat, maka gaji bulanan lama-lama kehilangan daya dorong untuk membuat seseorang bekerja lebih kreatif dan produktif.
Yang menyedihkan, mereka yang memiliki jabatan lalu menciptakan dan mengejar insentif di luar gaji—yang sejak awal kebijakan itu diatur sedemikian rupa sehingga yang terjadi tak lebih sebagai praktik korupsi terselubung. Bekerja dengan cara demikian ibarat permainan, mereka bermain kotor, curang, dan kalaupun menang puasnya semu. Sebuah kemenangan bohong-bohongan.

You Are What You Do
Harga diri seseorang akan terbentuk dan terukur oleh hasil karya. Bekerja adalah dorongan, tuntutan, dan kebutuhan manusia sebagaimana makan, bernafas, ataupun tidur. Kerja adalah kebutuhan eksistensial. Bayangkan bila dalam seminggu hari kerja hanya dua hari, selebihnya menganggur, pasti tidak membuat manusia bahagia. Menganggur, tidak ada aktivitas dan penghasilan, akan menggerogoti harga diri dan kebahagiaan. Kebahagiaan hidup diraih dengan kerja produktif yang bermakna bagi orang lain. Yang paling ideal adalah jika seseorang bisa menyatukan antara hobi dan bekerja yang sekaligus mendatangkan insentif uang dan penghargaan masyarakat. Kerja semacam itu pasti menggairahkan sebagaimana kita bermain atas dasar hobi, namun mendatangkan uang dan menggembirakan orang lain.
Dalam konteks ini adalah para pekerja seni yang mendekati kriteria dimaksud. Bercampur antara bermain, bekerja, dan menghibur orang lain. Karena itu, pemain piano yang sedang manggung dan bermain secara total, misalnya, ketika sudah hanyut dalam permainan bisa lupa apakah permainan itu ditonton orang atau tidak.
Dia tidak peduli. Begitu juga atlet sejati. Tidak lagi ada batas antara bekerja dan bermain serta aktualisasi diri. Bintang sepak bola dunia begitu turun ke lapangan bagaikan penari naik panggung, atau perenang masuk kolam, mereka lebur secara total ke dalamnya, tak lagi memikirkan insentif uang.
Makanya ada nasihat, kalau Anda sedang bertanding tenis, misalnya, fokus dan leburlah dalam permainan, jangan sering-sering melihat papan nilai karena akan merusak permainan. Orang yang fokus pada insentif akan menomorduakan pekerjaan, tetapi jika seorang profesional berkarya secara optimal, insentif akan mengejar dan melayaninya.

Mengubah Makna Kerja
Orang yang bekerja tanpa skill dan hati, akan membuat ruang kerjanya berubah menjadi ruang tahanan sehingga judul di atas berubah menjadi: Work is Where You are Becoming a Prisoner. Bekerja tanpa skill, spirit pengabdian, dan cinta pada profesi akan terasa sangat melelahkan, bahkan menyiksa. Begitu masuk ruang kerja, Anda tiba-tiba secara psikologis masuk ruang tahanan. Padahal rumus yang ideal: 9 to 5 is a happy hour.
Situasi inilah yang mungkin dinikmati oleh para pekerja seni dan atlet profesional.
Mestinya, jenis pekerjaan apa pun bisa diubah atau diciptakan sebagai aktualisasi diri yang mengasyikkan sehingga seseorang bekerja melebihi jatah waktu dan target. Hidup, berkarya, dan bermain dikondisikan agar menjadi satu paket, three in one. Bukankah hidup itu sendiri sebuah anugerah Tuhan yang harus dirayakan dengan kerja kreatif, produktif, dan konstruktif ?
Dengan semakin majunya teknologi modern, sekarang ini sangat memungkinkan menciptakan suasana kerja lebih nyaman dan menyenangkan tanpa mengurangi produktivitas. Lebih dari sekadar tempat bekerja, suasana kantor mestinya juga diubah agar menjadi suatu komunitas eksklusif dengan aura kekerabatan dan pertemanan yang semuanya tetap memiliki komitmen menjaga etika profesionalisme.
Orang yang bekerja namun tidak memiliki kebanggaan dan kepuasaan atas hasilnya disebut ”alienated person”, yaitu pribadi yang tercerabut dan tersingkir dari apa yang dia lakukan. Lebih parah lagi kalau seseorang benci pada pekerjaannya, lalu berkembang pada lingkungan sosialnya. Orang itu akan mengalami kepribadian yang terbelah dan lebih jauh lagi bisa disebut sakit mental. Jika tidak bekerja takut akan bayang-bayang pengangguran, jika tidak bekerja tidak akan memiliki penghasilan tetap, sementara kalau masuk kerja juga merasa tersiksa. Inilah yang dimaksud teralienasi, saat seseorang tidak lagi menjadi tuan bagi dirinya sendiri.
Dengan bekerja manusia menjadi dirinya dan menjaga martabatnya. Coba renungkan. Tuhan memberikan semua fasilitas yang terhampar dan tersimpan di bumi, lalu manusia dianugerahi organ tubuh yang sangat canggih serta pikiran yang sangat hebat. Untuk apa semua itu jika tidak untuk berkarya memakmurkan bumi dan berbagi kasih sayang serta kebajikan dengan sesamanya?
Demikianlah yang selalu diulang-ulang oleh Alquran, bahwa anjuran beriman mesti selalu dikaitkan dengan perintah amal saleh. Yaitu perbuatan yang benar, baik, dan berguna. Ajaran ini akan dijumpai pada semua agama. Ciri orang yang beriman adalah mereka yang selalu berkarya di jalan yang benar dan baik, untuk tujuan kebenaran dan kebaikan. Tetapi bekerja sekadar benar dan baik belumlah cukup. Mesti ditambah nilai keindahan.
Banyak pekerjaan yang benar dan baik, tetapi belum tentu indah. Tanpa keindahan, kehidupan akan terasa kering. Tanpa kerja produktif, seseorang juga akan kehilangan harga diri. Jangan bayangkan seseorang akan merasa bahagia dengan mengandalkan warisan orangtua tanpa yang bersangkutan memiliki keterampilan kerja. Berulang kali saya bertemu pemuda yang merasa dirinya kaya, secara ekonomi berlimpah, namun hidupnya tidak bahagia karena tidak memiliki keterampilan dan kepandaian yang dibanggakan. Dia hidup bersama keluarganya dengan harta warisan orangtua yang telah meninggal.
Di hatinya dia merasa iri dan malu terhadap teman sebayanya yang bisa bekerja secara profesional dan hasil karyanya mendapat penghargaan dari masyarakat. Jadi, kerja, harga diri, dan kebahagiaan saling terkait, isi mengisi. Menjadi persoalan ketika bekerja secara terpaksa karena tidak ada pilihan lain. Yang demikian ini dialami oleh banyak penduduk Indonesia. Langkah pertama adalah mengembangkan keterampilan dan mencari pekerjaan yang cocok dan disenangi, entah di lingkungan lama ataupun yang baru.
Kedua, jika kondisi eksternal tidak bisa diubah, maka seseorang harus mengubah kondisi internal, yaitu belajar mencintai pekerjaan yang tersedia. Namun di atas semua itu, seseorang akan merasa bermakna hidup dan aktivitasnya kalau memiliki niat dan pandangan hidup yang mulia bahwa hidup adalah festival yang harus dirayakan dan hidup adalah anugerah yang mesti disyukuri serta dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Kalau kita bekerja semata mengharapkan insentif material-duniawi, bersiaplah untuk kecewa.
Kebaikan orang biasanya bersyarat dan terbatas. Orang cenderung memikirkan dirinya sendiri dan enggan berkorban serta memberi berlebih pada orang lain kecuali ada kalkulasi untung-rugi. Kecuali mereka yang benar-benar menghayati bahwa kemuliaan dan kebahagiaan itu justru terletak dalam mencintai dan memberi, bukannya meminta dan mengambil, sebagai rasa syukur pada Sang Pemberi Hidup. Jadi, berbahagialah mereka yang berhasil mempertemukan: bekerja, bermain, beramal saleh, bermasyarakat dan mensyukuri hidup. I work, therefore I am; bukannya, I have therefore I am. Eksistensiku ditandai dengan karyaku, bukan karena hartaku.(*)

*Ibi Abi dan Adung

Selasa, 22 Juli 2008

Dear Diary

Written by Hilla
Friday, 20 June 2008


Gelisah hati saat terbesit bayang mu
Walaupun ini tak terjadi hanya sekali
Tapi entah mengapa ku merasa tak biasa
Beban berat yang harus kupikul

Melupakan dia adalah siksaan
Siksaan terberat bagi ku
Ingin rasa nya aku men-delete
Semua ingatan tentang dia
Dan meninggalkan semua di belakang
Jauh-jauh di belakang
Sampai tak terlihat

Tapi aku nggak bisa
Hati ini terlalu sakit untuk tidak mengingatnya
Dan kenangan itu terlalu sulit untuk di lupakan
Sa’at menulis tulisan ini pun aku dalam ke’adaan luka
Darah menetes tiada hentinya
Luka yang kian melebar

Semuanya tertutupi oleh tawaku yang ku tebar
Nggak ada yang bisa ngobatin
Rasa sakit yang sudah lama aku simpan
Rasa kecewa yang lama aku tahan
Amarah yang meluap luap
Ingin rasanya aku barteriak
Bicara pada dunia
Bahwa aku marah,kecewa,menderita,dan tersiksa
Dia yang ku rasa penyebabnya
--------------------------

kiriman : Hilla kelas 9D

Senin, 07 Juli 2008

Al Munawwariyyah usia 25 tahun

Al Munawwariyyah usia 25 tahun ditandai dengan penanda tanganan prasasti pendirian SMK (TI) Al Munawwariyyah oleh KH. Maftuh Said (Al Munawwariyyah), Rektor Unisma Malang, INDOSAT, disaksikan Kepala SMK AL Munawwariyyah, siang ini 7 Juli 2008 di Pondok Pesantren Al Munawwariyyah.
Persiapan Video Conference (VICON) peresmian SMK Al Munawwariyyah dengan UNISMA Malang, Kantor INFOKOM (Jakarta)
Sebelum Penandatangan Prasasti Peresmian SMK Al Munawwariyyah, telah berlangsung Pembukaan Bahtsul Masa'il PW NU Jatim di PP Al Munawwariyyah, dihadiri DR. KH Hasyim Muzadi, KH Said Agil Siraj (PB NU), Wakil Bupati Malang Rendra Kresna, dan peserta Bahtsul Masa'il dari berbagai kota, kabupaten di Jawa Timur.

Senin, 30 Juni 2008

Wisudawan-wisudawati Al-Munawwariyyah 2008

Usai sudah pelaksanaan pengokohan kelulusan siswa-siswi kelas akhir di lembaga yang berada di bawah yayasan Al-Munawwariyyah Malang.
Kebahagian dan suka cita tak bisa disembunyikan dari rawut wajah para peserta wisuda. Mewakili rekan-rekannya di tiap lembaga; SD, SMP dan SMA Al-Munawwariyyah, tiga utusan mempresentasikan kebahagian para siswa. Mereka adalah: Widianto, sebagai perwakilan dari SMA; Afifatul Izzah, perwakilan dari SMP; dan Sa'duddi, mewakili teman-temannya dari SD.
Berikut ini isi pidato sambutan dari ketiganya, dengan menggunakan tiga bahasa: bahasa Indonesia, dari utusan SD; bahasa Inggris, utusan dari SMP; dan bahasa Arab, utusan dari SMA:

PIDATO SAMBUTAN WAKIL SISWA

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الْحَمْدُ لله رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ، لَكَ الْحَمْدُ كُلُّهُ، وَلَكَ الشُّكْرُ كُلُّهُ، وَإِلَيْكَ يَرْجِعُ اْلأَمْرُ كُلُّهُ، عَلَي نِيتُهُ وسِرُّهُ، فَأَهْلٌ أَنْتَ أَنْ تُحْمَدَ، وَأَهْلٌ أَنْتَ أَنْ تُعْبَدَ، وَأَنْتَ عَلَي كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ. اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ حَتَّي تَرْضَي، وَلَكَ الْحَمْدُ إِذَا رَضَيْتَ، وَلَكَ الْحَمْدُ بَعْدَ الرِّضَا.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي إِلَى رِضْوَانِهِ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِناَ وَشَفِيْعِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاهْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوْا قَوْلِى، أَماَّ بَعْدُ

*Yang selalu kami ta’ati, almukarram Romo Yai Maftuh Sa’id, selaku pimpinan sekaligus pengasuh PP. Al-Munawwariyyah…
*Yang kami hormati, jajaran dewan guru; baik SD, SMP, serta SMA Almunawwariyyah…
*Yang kami hormati, para pengurus Pondok Pesantren
*Bapak-bapak, Ibu-ibu; para tokoh masyarakat, segenap wali siswa SD, SMP dan SMA, yang berbahagia…
*Tak lupa juga, para kakak, serta saudara-saudaraku yang tercinta dan berbahagia…..

Kami yakini, besar dan banyaknya nikmat Allah yang telah terlimpahkan kepada kami, tak akan pernah mampu untuk dihitung. Saat ini, Allah kembali melimpahkan nikmat-Nya, khususnya kepada kami; berupa anugrah kelulusan yang pada saat ini sedang dilaksanakan pengokohannya.
Maka dihadapan pengasuh pondok, segenap dewan guru dan wali siswa; kami mewakili rekan-rekan para wisudawan dan wisudawati semuanya, untuk berkata dan mengikrarkan “ALHAMDULILLAHI SUMMA ALHAMDULILLAH”

أيها الشيخ والمدرسون الكرام
وبعد التحية والحمدلة والشكر، إلى الذي تقدست عن الأشباه ذاته، وتَنَزَّهَتْ عن مشابهة الأمثال صفاته، هو الله ربنا جل وعلا، ثم الصلاة والسلام على من لا نبي بعده سيدنا محمد وعلى آله وصحبه.
فنيابة عن الزملاء المتخرجين: إبتدائية كانت أم إعدادية أم ثانوية، نفضل من صميم قلوبنا الأعمق، جزيل الشكر لجميع من علينا الحقوق، وذلك بالتخصيص إلى حضرة الكريم الشيخ الحافظ الحاج مفتوح سعيد، الذي قد ربانا وحَمَيْنَا كوالدينا خلال عيشنا فى هذا المعهد المحبوب.
ولا ننسى كذالك أن نشكر وفيرا لجميع الأساتيذ والأستاذات كمعلمينا ومربينا.
حقا لن ننسى نحن كالدارسين، ولو مدة، بأن لنا الشيخ والمدرسون كالأباء والأمهات عندنا، إلى ما نصير كما هو الآن.
أيا المدعوون المحترمون
فى هذه الفطرة المباركة، نطلب منكم الدعاء الخالص، والتوجيهات النافسة من الشيخ الحافظ الحاج مفتوح سعيد و سائر الأساتيذ، لتكون هذه النعمة؛ النجاح فى الإمتحان، نافعة لحياتنا المستقبلة، خاصة لأصحابنا الذين لهم الود لمغادرة هذا المعهد المنورية، إستمرارا لدراستهم أو راجعين إلى مجتمعهم للخدمة.
وبالتالي، نشعر ونعترف بأن هذه النعمة ليست إلا فضلا من ربنا، أنشكر أم نحن من الكافرين.
فالعياذ بالله
Honorable teachers….
And than, from deep in our heart, we ask forgiveness to all of our teachers for our deliberate wrongness or unelaborated. We sure that we have done many-many mistakes, so, forgive us, please…
Really, we’ll make your advices that given to us, be considerable value lesson for our benefit life; to be a better than before. Amen…

Honorable audience…..
In this opportunity, we put the arm to remind us always, and never forget us, although we are going to leave our lovely school after a moment, but we are still your students like in formally; just because of our wishful to be god-fearing man and more seeking extensive sciences to higher level education, we have to leave it.
We desire to endeavor our life meaning-full in a future; Of course, we’ll never reach it without god-fearing and sciences. Khalifah Ali bin Abi Thalib said:
حَياَةُ الْفَتَى وَاللهِ بِالْعِلْمِ وَالتُّقَى # فَإِنْ لَمْ يَكُوْناَ لاَ اعْتِبَارَ لِذَاتِهِ
“Young’s life, wallahi, just with sciences and god-fearing, without both of them, his life really will not worth a rush. So, please pray for us to sweep our expectation.

Kepada bapak-bapak dan ibu-ibu kami,
sebagai anak, hanya terimakasih yang bisa kami ucapkan saat ini. Terimakasih yang sedalam-dalamnya kami sampaikan. Hanya dengan perjuangan dan pengorbananmu; yang telah membanting tulang, menguras keringat, tak mengenal hujan dan panas, bahkan tak jarang kepala dijadikan kaki, untuk mengantarkan kami menjadi seperti saat ini. Kami selalu berdo’a, mudah-mudahan semua itu tercatat sebagai amal ibadah di sisi Allah swt.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِوَالِدَيْناَ وَارْحَمْهُماَ كَمَا رَبَّياَناَ صِغاَراً
إخواني وأعزائ
أنبه نفسى وإياكم الذين يريدون الخروج من هذا المعهد المحبوب: حيا بنا نرفع سمعته بكوننا نافعين لوالدينا ودنيانا وأخرانا، وموقع هذا كله، على ظهورنا. عليها موقع سمعة معهدنا المنورية. نعمة هذا النجاح ليست بكل الشيء: بل يمكن ستنقلب هذه النعمة نقمةً،
متى لا نقدر على حفظها حق الحفظ.
فقد قال عليه الصلاة والسلام : "من ازداد علما ولم يزدد فى الدنيا زهدا لم يزدد من الله إلا بُعْداً"، فازهدوا أيها الإخوان....

Honorable teachers, parents, and all my lovely friends…
That’s all what we can deliver in this happiness full chance, to represent all of my friends.
Thanks for your attention and participation. We are so sorry for my rudeness and deliberate mistakes or unelaborated.

جزاكم الله أحسن الجزاء، واهدنا يا الله إلى صراطك المستقيم، صراط الذين أنعمت عليهم غير المغضوب عليهم ولا الضالين.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Sabtu, 28 Juni 2008

RENCANA PENDIRIAN SMK TI


SEKILAS PROFIL
YAYASAN AL-MUNAWWARIYYAH
DAN RENCANA PENDIRIAN SMK

Pondok pesantren Al-Munawwariyah didirikan oleh KH. Muhammad. Maftuh Sa'id pada tanggal 28 Juli 1983 M, bertepatan dengan tanggal 7 Syawal 1402 H. Pesantren ini berlokasi di bagian selatan Kab. Malang, tepatnya di desa Sudimoro Rw. 04 Rt. 12 kec. Bululawang Malang.
Ada dua klasifikasi pembagian lembaga pendidikan di yayasan Al-Munawwariyyah: umum dan agama. Model pertama adalah lembaga-lembaga pendidikan di bawah struktur Diknas, yaitu: SDN III Sudimoro, SMP dan SMA Al-Munawwariyyah. Sedangkan model kedua adalah lembaga pendidikan agama sebagai usaha mandiri pesantren dalam rangka mensinergikan lembaga pendidikan Diknas seperti tertera di atas dengan keberadaan yayasan sebagai lembaga pendidikan Islam.
Ada tiga lembaga pendidikan agama di bawah asuhan yayasan, yaitu: Madrasah Islamiyyah Al-Munawwariyyah (MIM), Tarbiyyatul Qur’an Al-Munawwariyyah (Taqiyyah) dan Ma’had Tahfidul Qur’an (MTQ).
Sampai saat ini, bangunan fisik yang telah berdiri di atas tanah pondok seluas 1,5 Ha, dari luas tanah keseluruhan 3,5 Ha. Bangunan-bangunan tersebut meliputi: 21 ruang kelas; 6 asrama tempat tinggal para santri dan santri wati, masing-masing asrama terdiri dari 8 kamar dengan kisaran penghuni antara 15 sampai 20 santri/wati; masjid; dapur umum; Aula pertemuan; Lab Bahasa dan computer; 4 kantor: SD, SMP, SMA dan Lab Bahasa; 2 koperasi, putra dan putri; gedung unit kesehatan pondok; 2 gedung guest house; mushalla putra; 3 unit rumah tinggal dewan guru.
Dengan seizin Allah, pengasuh sudah mulai berencana akan melebarkan sayap bangunan fisik pesantren ke sisi sebelah utara pondok yang ada saat ini. Harapan ke depan, lokasi pondok untuk santri akan benar-benar terpisah dari lokasi pondok santriwati. Hal ini tidak terlepas dari kenyataan data santri yang semakin tahun kian bertambah.
Untuk tahun ini data santri yang berdomisili di dalam pondok tidak kurang dari 1200 orang, terdiri dari santri usia SD berjumlah 440 orang; siswa SMP berjumlah 430 orang, siswa SMA185 orang, dan santri yang mukim tanpa sekolah formal sebanyak 145 orang.
Kaitannya dengan rencana pendirian SMK, yayasan bermaksud memberikan alternatif bagi siswa-siswi SMP yang telah menyelesaikan pendidikannya agar bisa memilih antara lembaga SMA yang memang telah ada, dan SMK yang rencananya akan dibuka mulai tahun ini. Karena, setiap tahun ajaran baru, persentase lulusan SMP Al-Munawwariyyah yang melanjutkan ke jenjang SMA Al-Munawwariyyah sangat minim, rata-rata mereka keluar dari pondok untuk melanjutkan ke SMK.
Karena alasan inilah, dan beberapa alasan lainnya, yayasan bertekad mulai tahun ini akan mendirikan SMK dengan mengambil jurusan Tehnologi Informatika (TI). Jika harapan ini dapat terealisasikan, maka jumlah siswa-siswi tamatan SMP Al-Munawariyyah yang pada tahun ini berjumlah 107 orang, akan bertambah pilihan untuk meneruskan jenjang SLTA di yayasan Al-Munawwariyyah; SMA dengan program IPA dan IPS, dan SMK jurusan TI.

FATWA KH. MUH. MAFTUH SA'ID


Tiba sudah saatnya bagi siswa-siswi kelas akhir di lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan yayasan Al-Munawwriyyah untuk menentukan ke mana akan meneruskan pendidikan yang lebih tinggi lagi setelah pengokohan kelulusannya dilaksanakan esok 29 Juni 2008. Atau, bagi yang langsung pulang ke masyarakat mereka, pengabdian apa yang bisa diberikan untuk kampung halaman. Berikut ini pesan dari Pengasuh PP. Al-MUnawwariyyah, baik bagi yang akan melanjutkan sekolah, atau yang langsung pulang ke kampung halaman.

Nasehat Pengasuh Pondok
الحمد لله رب العالمين حمدا يوافى نعمه ويكافى مزيده أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا رسول الله اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه والتابعين وتابعى التابعين أجمعين، أما بعد...

Anak-anakku sekalian, marilah selalu kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT, atas segala limpahan nikmat, ma’unah, taufiq serta hidayah-Nya, hingga kita sampai pada penghujung pendidikan di sekolah yang telah kalian jalani selama ini. Terlepas dari hasil ujian yang telah berlalu, Kiai ingin mengingatkan bahwa ujian adalah salah satu cara belajar dan bukan akhir dari proses pembelajaran.
Ujian, apapun namanya, bukanlah sebuah kebanggaan yang perlu dipamerkan jika kalian berhasil melewatinya dengan sukses; bukan pula kenistaan jika saat ini kalian masih belum sukses melewatinya, alias belum lulus. Sekali lagi, ujian hanya alat untuk mengetahui sejauh mana kemampuan kalian belajar di sekolah, baik SMP atau SMA Al-Munawwariyyah ini. Jadi jangan menyombongkan kelulusan dan jangan putus asa jika saat ini masih belum lulus.
Sebagai siswa-siswi yang santri, substansi keberhasilan belajar kalian tergantung bagaimana bersikap sebagai pelajar yang muslim dan muslimah. Dalam hal ini, prilaku serta akhlak kalianlah yang menjadi standar keberhasilan belajar. Karena sesungguhnya, pembelajaran adalah bertujuan untuk membentuk pribadi-pribadi yang saleh yang tangguh untuk menghadapi hidup yang sejatinya akan kalian temui saat kembali dari pesantren dan berbaur di tengah masyarakat luas.
Sebagai nasehat Kiai, berikut ini ada pesan dari Rasulullah yang bersabda:
عن علي رضي الله عنه أن النبي قال:"من ازداد علما ولم يزدد فى الدنيا زهدا لم يزدد من الله إلا بعدا (رواه ابن أبي شيبة والحاكم)
Diriwayatkan dari sahabat Ali Ra, bahwasanya Rasul bersabdah: “Barang siapa yang bertambah ilmunya, tapi tidak menambah kezuhudannya, maka sesungguhnya ia akan semakin jauh dari bimbingan serta hidayah Allah.” (HR. Ibnu Abi.Syaibah dan Hakim)
Kiai ingin kalian menjadi generasi yang pintar, berilmu luas, tapi Kiai lebih mengingikan kalian semakin mendekatkan diri kepada Allah. Sudah banyak orang-orang yang pintar, tapi mereka tidak semakin bahagia dengan ilmunya, malah tersiksa dan diperbudak ilmu. Jadikan ilmu sebagai budak kalian. Teruslah belajar serta dekatkanlah diri kepada Allah SWT.
Akhirnya, Kiai berpesan, walaupun saat ini kalian akan meninggalkan pesantren Al-Munawwariyyah untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, atau ingin mengabdi kepada orang tua, Kiai akan selalu dan tetap menganggap kalian adalah anak-anak Kiai yang selalu akan kiai do’akan: mudah-mudahan kalian menjadi para generasi penerus yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Amin…





KH. Moh. Maftuh Sa’id
(Pengasuh PP. Al-Munawwariyyah)

Selasa, 24 Juni 2008

Selamat Untuk SMP Al-Munawwariyyah

Perasaan senang mendengar kabar bahwa para siswa-siswi SMP yang diketuai oleh Bapak Junaidi, S.Pd, telah selesai mengikuti UAN dan lulus seratus Persen. Meski saat pengumuman saya sedang di Bali, namun itu tidak menguirangi rasa syukur saya sebagai pengajar di SLTP yang berada di bawah naungan yayasan Al-Munawwariyyah. Selamat dan sukses selalu

Jumat, 20 Juni 2008

Sujud Syukur atas Pengumuman Hasil UAN 2008 SMP Al Munawwariyyah


Hasil UAN 2008 SMP Al Munawwariyyah hari ini diumumkan lulus 100% dengan jumlah siswa 107.

Jumlah Nilai tertinggi diraih :


1. Achmad Chasani jumlah nilai : 33,60
2. Fawziyah Putri Maulida jumlah Nilai : 33,35
3. Adzkiyah Nataijul Hikam Jumlah Nilai : 32,75



Hasil UAN 2008 SMP Al Munawwariyyah diumumkan langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al Munawwariyyah, KH. Muftuh Said. Satu jam menjelang pengumuman para siswa-siswi di kumpulkan di Musholla. Hampir semua yang hadir diliputi perasaan dag dig dug, apalagi saat Kyai mengangkat mic di ruang operator menyampaikan : " Para pengasuh kamar harap segera datang ke musholla mendampingi para siswa, jika ada yang nggak lulus dikhatirkan semaput..", semakin bergetar detak jantung para siswa.



Setelah diwejang hampir 1 jam, pengumuman disampaikan dengan hasil 100% lulus, para siswa-siswi dikomando untuk menghadap kiblat melakukan sujud syukur.

Rabu, 18 Juni 2008

Al-Qur'an, Islam dan Bahasa Arab


BAHASA AL-QUR’AN:
ANTARA LINGUISTIK DAN KULTURAL
Oleh: Zulfan Syahansyah

I. PENDAULUAN
Islam sebagai agama yang terakhir, karena –dalam aqidah Islam– tidak ada lagi agama sesudahnya, telah Allah turunkan pertama kali di Jazirah Arabia, tepatnya di tanah Makkah pada 14 abad yang lalu. Ia diturunkan untuk umat manusia melalui utusan terakhir-Nya, Muhammad bin Abdullah yang juga asli keturunan bangsa Arab. Karenanya, wahyu yang diturankan berupa Al-Qur’an menggunakan bahasa Arab. Sebab, tidak logis jika Allah SWT. mewahyukan ajaran Islam menggunakan bahasa non-Arab. Ini ditegaskan dalam AlQur’an, “Dan Jikalau kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh".(QS:41.44).
Meski demikian, kita wajib mengimani bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk bagi umat Islam di seantero alam; bukan hanya orang Arab an-sich, “Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya , supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang dia kehendaki. dan Dia-lah Tuhan yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana”(QS:14.4)
***
Di tengah “perang” wacana Arabisasi Islam antara kelompok muslim liberal dan literal, kita tetap harus objektif dalam menilai Arab. Jika ada yang merelatifkan penggunaan bahasa Arab sebagai media penyampai dalam Al-Qur’an, dikarenakan Nabi Muhammad adalah orang Arab, seyogyanya ia tidak mencukupkan “kekritisan”nya hanya sampai disini. Kenapa Allah lahirkan Muhammad melalui rahim seorang Aminah; wanita berkebangsaan keturunan Arab? Kenapa tidak melalui wanita-wanita lain; wanita Yunani, Romawi, Cina, atau India? Bukankah pada 14 abad yang lalu peradaban bangsa Arab jauh tertinggal dibandingkan empat bangsa di atas?
Jika jawabannya agar Islam menjadi sebuah peradaban yang baru, karenanya harus diturunkan di tengah komunitas berperadaban rendah, maka masih banyak pada waktu itu bangsa yang jauh lebih katrok dari bangsa Arab! Jadi, semestinya kita berfikir lebih arif. Pasti ada hikmah di balik skenario Allah menjadikan Muhammad sebagai sosok berkebangsaan Arab.
Untuk menilai sebuah komunitas, tidak cukup hanya membaca karya-karya tulis, atau menyaksikan film, apalagi hanya mendengar cerita tanpa mengetahui secara pasti karakteristik penduduk setempat. Demikian halnya saat kita ingin menilai Arab sebagai peradaban. Untuk tidak sekedar mencaci-maki atau berapologi. Saat ini yang terjadi, banyak muslim non-Arab yang mengaku sebagai pemikir Islam, dengan jargon ‘Menyegarkan Pemahaman Islam’, kemudian mementahkan makna Arab sebagai tempat transit Islam pertamakali sebelum tersebar kepada umat manusia di penjuru alam. Padahal, mereka yang merelativkan “Arab”, saat di tanah Arab –jika memang pernah– secara eksplisit tidak pernah melakukan penelitian tentang “kenapa Al-Qur’an menggunakan bahasa Arab?” Jika terjawab, tidak akan lebih dari sekedar replay: karena Nabi Muhammad orang Arab. Sekali lagi, tidak lebih.
Dan sampai saat inipun masih belum ada hasil penelitian yang bisa menjawab secara empiris; kenapa Allah memilih Rasul-Nya dari kalangan bangsa Arab? Ada apa dengan peradaban, dalam hal ini bahasa Arab dan kebudayaannya; kemarin, hari ini dan esok? Mestinya, jika mengaku pemikir Islam, apalagi cinta, buktikan dengan mencoba tinggal (untuk sementara) di Makkah, kota kelahiran Muhammad dan Islam. minimal untuk mengetahui bagaimana tanah Arab, khususnya Makkah dan Madinah, serta watak penduduk setempat.
***
II. AL-QUR’AN
“Kitab (Al-Qur’an) ini, tidak ada keraguan di dalamnya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” Demikian terjemahan Al-Qur’an (QS. 2:2), sebagai penegas bagi orang-orang yang bertaqwa; bahwa tidak akan pernah ada kesalahan dalam al-Qur’an, baik secara harfiah atau kandungan ajarannya untuk dijadikan pedoman dalam menjalankan kehidupan di dunia. Sebagai mukjizat Nabi Muhammad, Al-Qur’an terbukti, dan harus kita yakini akan selalu otentik sepanjang zaman.
Secara bahasa, Al-Qur’an berarti “bacaan sempurna”. Kesempurnaannya dapat kita tinjau dari beberapa aspek, yang sekiranya dibandingkan dengan bacaan-bacaan lainnya, tidak akan ada alasan untuk menafikan kesempurnaanya. Prof. Dr. M. Quraish Shihab, dalam bukunya Wawasan Al-Qur’an, menuturkan beberapa aspek yang menjadi sebagian dari mukjizat Al-Qur’an:
Pertama, Al-Quran adalah bacaan ratusan juta orang bahkan milyaran sejak awal pembukuannya; bukan saja bagi yang mengerti, tapi juga “enak” dibaca oleh mereka yang tidak mengerti artinya dan atau tidak dapat menulis dengan aksaranya. Bahkan dihafal huruf demi huruf oleh orang dewasa, remaja, dan anak-anak.
Kedua, Tiada bacaan melebihi Al-Quran dalam perhatian yang diperolehnya, bukan saja sejarahnya secara umum, tetapi ayat demi ayat, baik dari segi masa, musim, dan saat turunnya, sampai kepada sebab-sebab serta waktu-waktu turunnya. Tiada bacaan seperti Al-Quran yang dipelajari bukan hanya susunan redaksi dan pemilihan kosakatanya, tetapi juga kandungannya yang tersurat, tersirat bahkan sampai kepada kesan yang ditimbulkannya. Semua dituangkan dalam jutaan jilid buku, generasi demi generasi. Kemudian apa yang dituangkan dari sumber yang tak pernah kering itu, berbeda-beda sesuai dengan perbedaan kemampuan dan kecenderungan mereka, namun semua mengandung kebenaran.
Al-Quran layaknya sebuah permata yang memancarkan cahaya yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang masing-masing. Tiada bacaan seperti Al-Quran yang diatur tatacara membacanya, mana yang dipendekkan, dipanjangkan, dipertebal atau diperhalus ucapannya, di mana tempat yang terlarang, atau boleh, atau harus memulai dan berhenti, bahkan diatur lagu dan iramanya, sampai kepada etika membacanya. Adakah buku bacaan atau kitab suci yang menyerupai Al-Qur’an dari aspek-aspek tersebut?

III. ARAB DAN KEUTAMAAN
Ust. Ahmad Sarwat, Lc saat menjawab pertanyaan prihal alasan turunnya Islam di Jazirah Arab, di situs ‘era muslim’ mengatakan: sedikitnya ada dua sebab mendasar yang bisa dijadikan alasan untuk hal tersebut: aspek kultur dan budaya Arab, serta faktor intrinsik bahasa Arab itu sendiri yang menurut para pakar bahasa memiliki keutamaan-keutamaan yang tidak dijumpai pada bahasa lainnya.

A. Aspek Kultur dan Kebudayaan
1. Tempat Rumah Ibadah Pertama
Tanah Syam (Palestina) merupakan negeri para nabi dan rasul. Hampir semua nabi yang pernah ada di tanah itu. Sehingga hampir semua agama dilahirkan di tanah ini. Yahudi dan Nasrani adalah dua agama besar dalam sejarah manusia yang dilahirkan di negeri Syam. Namun sesungguhnya rumah ibadah pertama di muka bumi justru tidak di Syam, melainkan di Jazirah Arabia. Yaitu dengan dibangunnya rumah Allah (Baitullah) yang pertama kali di tengah gurun pasir jazirah arabia.
Rumah ibadah pertama itu menurut riwayat dibangun jauh sebelum adanya peradaban manusia. Adalah para malaikat yang turun ke muka bumi atas izin Allah untuk membangunnya. Lalu mereka bertawaf di sekeliling ka'bah itu sebagai upaya pertama menjadikan rumah itu sebagai pusat peribadatan umat manusia hingga hari kiamat menjelang.
Ketika Adam as diturunkan ke muka bumi, beliau diturunkan di negeri yang sekarang dikenal dengan India. Sedangkan isterinya diturunkan di dekat ka'bah. Lalu atas izin Allah keduanya dipertemukan di Jabal Rahmah, beberapa kilometer dari tempat dibangunnya ka'bah.
Maka jadilah wilayah sekitar ka'bah itu sebagai tempat tinggal mereka dan ka'bah sebagai tempat pusat peribadatan umat manusia. Dan di situlah seluruh umat manusia berasal dan di tempat itu pula manusia sejak dini sudah mengenal sebuah rumah ibadah. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:
“Sesungguhnya rumah yang pertama dibangun untuk manusia beribadah adalah rumah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkati dan menjadi petunjuk bagi manusia.” (QS. Ali Imran: 96)

2. Kawasan strategis
Bila kita cermati peta dunia, kita akan mendapati adanya banyak benua yang menjadi titik pusat peradaban manusia. Dan Jazirah Arabia terletak di antara tiga benua besar yang sepanjang sejarah menjadi pusat peradaban manusia. Sejak masa Rasulullah SAW, posisi jazirah arabia adalh posisi yang strategis dan tepat berada di tengah-tengah dari pusat peradaban dunia. Bahkan di masa itu, bangsa Arab mengenal dua jenis mata uang sekaligus, yaitu dinar dan dirham. Dinar adalah jenis mata uang emas yang berlaku di Barat yaitu Romawi dan Yunani. Dan Dirham adalah mata uang perak yang dikenal di negeri timur seperti Persia. Dalam literatur fiqih Islam, baik dinar maupun dirham sama-sama diakui dan dipakai sebagai mata uang yang berlaku.
Ini menunjukkan bahwa jazirah arab punya akses yang mudah baik ke barat maupun ke timur. Bahkan ke utara maupun ke selatan, yaitu Syam di utara dan Yaman di Selatan. Dengan demikian, ketika Muhammad SAW diangkat menjadi nabi dan diperintahkan menyampaikannya kepada seluruh umat manusia, sangat terbantu dengan posisi Jazirah Arabia yang memang sangat strategis dan tepat berada di pertemuan semua peradaban.
Kita tidak bisa membayangkan bila Islam diturunkan di wilayah kutub utara yang dingin dan jauh dari mana-mana. Tentu akan sangat lambat sekali dikenal di berbagai peradaban dunia. Juga tidak bisa kita bayangkan bila Islam diturunkan di kepulauan Irian yang jauh dari peradaban manusia. Tentu Islam hingga hari ini masih mengalami kendala dalam penyebaran.
Sebaliknya, jazirah arabia itu memiliki akses jalan darat dan laut yang sama-sama bermanfaat. Sehingga para dai Islam bisa menelusuri kedua jalur itu dengan mudah. Sehingga di abad pertama hijriyah sekalipun, Islam sudah masuk ke berbegai pusat peradaban dunia. Bahkan munurut HAMKA, di abad itu Islam sudah sampai ke negeri nusantara ini. Dan bahkan salah seorang shahabat yaitu Yazid bin Mu'awiyah ikut dalam rombongan para dai itu ke negeri ini dengan menyamar.

3. Kesucian Bangsa Arab
Stigma yang selama ini terbentuk di benak tiap orang adalah bahwa orang Arab di masa Rasulullah SAW itu jahiliyah. Keterbelakangan teknologi dan ilmu pengetahuan dianggap sebagai contoh untuk menjelaskan makna jahiliyah. Padahal yang dimaksud dengan jahiliyah sesungguhnya bukan ketertinggalan teknologi, juga bukan kesederhanaan kehidupan suatu bangsa. Jahiliyah dalam pandangan Qur’an adalah lawan dari Islam. Maka hukum jahiliyah adalah lawan dari hukum Islam. Kosmetik jahiliyah adalah lawan dari kosmetik Islam. Semangat jahiliyah adalah lawan dari semangat Islam.
Bangsa Arab memang sedikit terbelakang secara teknologi dibandingkan peradaban lainnya di masa yang sama. Mereka hidup di gurun pasir yang masih murni dengan menghirup udara segar. Maka berbeda dengan moralitas maknawiyah bangsa lain yang sudah semakin terkotori oleh budaya kota, maka bangsa Arab hidup dengan kemurnian nilai kemanusiaan yang masih asli.
Maka sifat jujur, amanah, saling menghormati dan keadilan adalah ciri mendasar dari watak bangsa yang hidup dekat dengan alam. Sesuatu yang telah sulit didapat dari bangsa lain yang hidup di tengah hiruk pikuk kota. Sebagai contoh mudah, bangsa Arab punya akhlaq mulia sebagai penerima tamu. Pelayanan kepada seorang tamu yang meski belum dikenal merupakan bagian dari harga diri seorang Arab sejati. Pantang bagi mereka menyia-nyiakan tamu yang datang. Kalau perlu semua persediaan makan yang mereka miliki pun diberikan kepada tamu. Pantang bagi bangsa Arab menolak permintaan orang yang kesusahan. Mereka amat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang paling dasar.
Ketika bangsa lain mengalami degradasi moral seperti minum khamar dan menyembah berhala, bangsa Arab hanyalah menjadi korban interaksi dengan mereka. 360 berhala yang ada di sekeliling ka'bah tidak lain karena pengaruh interaksi mereka dengan peradaban Barat yang amat menggemari patung. Bahkan sebuah berhala yang paling besar yaitu Hubal, tidak lain merupakan sebuah patung yang diimpor oleh bangsa Arab dari peradaban luar. Maka budaya paganisme yang ada di Arab tidak lain hanyalah pengaruh buruk yang diterima sebagai imbas dari pergaulan mereka dengan budaya Romawi, Yunani dan Yaman. Termasuk juga minum khamar yang memabukkan, adalah budaya yang mereka import dari luar peradaban mereka. Namun sifat jujur, amanah, terbuka dan menghormati sesama merupakan akhlaq dan watak dasar yang tidak bisa hilang begitu saja. Dan watak dasar seperti ini dibutuhkan untuk seorang dai, apalagi generasi dai pertama.
Mereka tidak pernah merasa perlu untuk memutar balik ayat Allah sebagaimana Yahudi dan Nasrani melakukannya. Sebab mereka punya nurani yang sangat bersih dari noda kotor. Yang mereka lakukan adalah taat, tunduk dan patuh kepada apa yang Allah perintahkan. Begitu cahaya iman masuk ke dalam dada yang masih bersih dan suci, maka sinar itu membentuk proyeksi iman dan amal yang luar biasa. Berbeda dengan bani Israil yang dadanya sesat dengan noda jahiliyah, tak satu pun ayat turun kecuali ditolaknya. Dan tak satu pun nabi yang datang kecuali didustainya.
Bangsa Arab tidak melakukan hal itu saat iman sudah masuk ke dalam dada. Maka ending sirah nabawiyah adalah ending yang paling indah dibandingkan dengan nabi lainnya. Sebab pemandangannya adalah sebuah lembah di tanah Arafah di mana ratusan ribu bangsa Arab berkumpul melakukan ibadah haji dan mendengarkan khutbah seorang nabi terakhir. Sejarah rasulullah berakhir dengan masuk Islamnya sebagian besar bangsa Arab di sekeliling nabi. Bandingkan dengan sejarah Kristen yang berakhir dengan terbunuhnya (diangkat) sang nabi. Atau Yahudi yang berakhir dengan pengingkaran atas ajaran nabinya. Hanya bangsa yang hatinya masih bersih saja yang mampu menjadi tiang pancang peradaban manusia dan titik tolak penyebar agama terakhir ke seluruh penjuru dunia.

B. Aspek Bahasa
Secara historis, bahasa Arab adalah termasuk salah satu dari rumpun bahasa Semit, yang meliputi bahasa-bahasa Babilonia, Asyuria, Aramy, Ibrani, Yaman Lama, Habsyi Semit dan bahasa Arab itu sendiri. Ketiga bahasa yang pertama telah lenyap, demikian pula sebagian dari bahasa-bahasa Yaman Lama. Sedangkan tiga yang terakhir masih ada, tapi bahasa Arab adalah yang paling menonjol dan paling luas tersiar dan tersebar. Realita inilah yang menjadi salah satu penyebab keunggulan bahasa Arab dari bahasa lainnya; sampai saat ini masih “hidup” dan menjadi alat berkomunikasi resmi, setidaknya oleh masyarakat yang tinggal di kawasan Jazirah Arab dan Asia Tengah
Secara temporal, konteks yang penulis maksud dengan keutamaan bahasa Arab sebagai linguistik yang dipakai untuk sebuah kitab (bacaan) suci adalah saat masa penurunan Al-Qur’an. Dalam hal ini, Al-Biruni, salah seorang ilmu¬wan non-Arab berpendapat, seperti yang ditulis oleh Budhy Munawwar Rahcman: bahwa menulis ilmu harus dalam bahasa Arab. Hal ini karena memang wak¬tu itu tidak ada bahasa yang bisa memuat ilmu pengetahuan selain bahasa Arab, sebanding dengan bahasa Inggris dalam perannya di zaman modern.
Banyak dalil dari Al-Qur’an yang mengungkap alasan kenapa ia turun dengan menggunakan bahsa Arab. Diantaranya; QS. 12: 2, 14: 4, 13: 37, 44: 58, dan 46 : 12. Boleh dikata, hampir semua ayat tersebut menyatakan, bahwa Al-Qur’an itu diturunkan dalam “bahasa Arab”. Adalah keliru jika karena Allah menurunkan Al-Quran ke dalam bahasa Arab kemudian dikatakan “tidak universal”. Kenapa Allah memilih bahasa Arab? Bukan bahasa lain? Barangkali itu adalah hak “ketuhanan” Allah yang jelas tidak bisa kita kritisi untuk menafikannya. Meski demikian, pilihan Allah mengapa Al-Quran itu dalam bahasa Arab bisa dijelaskan secara ilmiah dengan beberapa point argument berikut:

1. Bahasa Tertua Yang Terbukti Masih Aktif
Rasulullah saw. dengan suatu mukjizat Ilahi, yang merupakan wujud dari rancangan azali (rancangan primordial) tampil dengan menggunakan bahasa Arab yang secara kebetulan merupakan salah satu dari empat bahasa yang sangat kaya dan berpengaruh dalam sejarah umat manusia. Hingga saat ini bahasa Arab masih tetap ada, sementara tiga bahasa lainnya, yaitu bahasa Sansekerta, Yunani, dan Romawi serta Latin telah mati.
Di samping itu, bahasa Arab lah yang menjadi bahasa kitab suci yang masih aktif dipakai. Ia juga termasuk dari rumpun bahasa Semit yang masih bertahan dan berkembang. Bahkan Bible (Old Testament) yang diklaim bahasa aslinya bahasa Ibrani (Hebrew) telah musnah, sehingga tidak ada naskah asli dari Perjanjian Lama (PL). Meskipun begitu, menurut Isrâ’il Wilfinson, dalam bukunya Târîkh al-Lughât al-Sâmiyyah (History of Semitic Language), seperti yang dikutip Prof. Al-A‘zamî, ternyata bahasa asli PL itu tidak disebut Ibrani. Bahasa pra-pengasingan (pre-exilic language) yang digunakan oleh Yahudi adalah dialek Kanaan dan tidak dikenal sebagai Ibrani. Orang-orang Funisia (atau lebih tepatnya, orang-orang Kanaan) menemukan alfabet yang benar pertama kali ± 1500 S.M, berdasarkan huruf-huruf ketimbang gambar-gambar deskriptif. Semua alfabet yang berturut-turut seterusnya adalah utang budi pada, dan berasal dari, pencapaian Kanaan ini. New Testament (Gospel, Injil) yang diklaim bahasa aslinya adalah bahasa Yunani juga sudah hilang, sehingga tidak ada naskah asli dari Injil. Bahkan, ini bertentangan dengan bahasa Yesus, yang sama sekali tidak paham bahasa Yunani. Bukankah ini ‘mencederai’ saktralitas Injil yang diklaim sebagai ‘firman Tuhan’?
Dan itulah rahasia mengapa Islam diturunkan di Arab dengan seorang nabi yang berbicara dalam bahasa Arab. Ternyata bahasa Arab itu adalah bahasa tertua di dunia. Sejak zaman nabi Ibrahim as, bahasa itu sudah digunakan. Bahkan sebagian ulama berpendapat bahwa bahasa Arab adalah bahasa umat manusia yang pertama. Logikanya sederhana, karena ada sebuah hadits yang menyebutkan bahwa bahasa ahli surga adalah bahasa Arab.
Seperti keimanan umat Islam dan umat-umat agama samawi lainnya, asal-usul manusia juga dari surga, yaitu nabi Adam dan isterinya Hawwa yang keduanya pernah tinggal di surga. Wajar bila keduanya berbicara dengan bahasa ahli surga. Ketika keduanya turun ke bumi, maka bahasa kedua 'Bapak Ibu' itu adalah bahasa Arab, sebagai bahasa tempat asal mereka. Dan ketika mereka berdua beranak pinak, sangat besar kemungkinannya mereka mengajarkan bahasa surga itu kepada para putra-putri mereka, yaitu bahasa Arab.

2. Bahasa Terkaya
Sebagai bahasa yang tertua di dunia, wajarlah bila bahasa Arab memiliki jumlah kosa kata yang paling besar. Para ahli bahasa pernah mengadakan penelitian yang menyebutkan bahwa bahasa Arab memiliki sinonim yang paling banyak dalam penyebutan nama-nama benda. Misalnya untuk seekor unta, orang Arab punya sekitar 800 kata yang identik dengan unta. Untuk kata yang identik dengan anjing ada sekitar 100 kata. Maka tak ada satu pun bahasa di dunia ini yang bisa menyamai bahasa Arab dalam hal kekayaan perbendaharaan kata. Dan dengan bahasa yang lengkap dan abadi itu pulalah agama Islam disampaikan dan Al-Quran diturunkan.
Selain itu, bahasa Arab dikenal memiliki banyak kelebihan, di antaranya:
(1) Sejak zaman dahulu kala hingga sekarang bahasa Arab itu merupakan bahasa yang hidup, (2) Bahasa Arab adalah bahasa yang lengkap dan luas untuk menjelaskan tentang ketuhanan dan keakhiratan, (3) Bentuk-bentuk kata dalam bahasa Arab mempunyai tasrif (konjungsi), yang amat luas hingga dapat mencapai 3000 bentuk perubahan, yang demikian itu tak terdapat dalam bahasa lain.

3. Bahasa Penunjang Kekekalan Al-Qur’an
Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Rasulullah SAW. dalam bahasa Arab yang nyata (bilisanin ‘Arabiyyin mubinin), agar menjadi: mukjizat yang kekal dan menjadi hidayah (sumber petunjuk) bagi seluruh manusia di setiap waktu (zaman) dan tempat (makan); untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya: dari kegelapan “syirik” kepada cahaya “tauhid”, dari kegelapan “kebodohan” kepada cahaya “pengetahuan”, dan dari kegelapan “kesesatan” kepada cahaya “hidayah”.
Tiga kesatuan poin agama Islam; risalah (Islam), kitab (Al-Qur’an) dan utusan Allah (Muhammad SAW), berjalan terus atas izin Allah sampai dunia ini hancur. Karena Islam adalah risalah (misi) yang universal dan kekal, maka mukjizatnya harus retoris (bayaniyyah), linguistik (lisaniyyah) yang kekal juga.

Dan Allah telah berjanji untuk memelihara Al-Qur’an, seperti firman-Nya: “Sesungguhnya Kami yang menurunkan al-Dzikra (Al-Qur’an) dan Kami pula yang memeliharanya.” (Qs. 15: 9).
Untuk itu diperlukan sebuah bahasa khusus yang bisa menampung informasi risalah secara abadi. Sebab para pengamat sejarah bahasa sepakat bahwa tiap bahasa itu punya masa eksis yang terbatas. Lewat dari masanya, maka bahasa itu akan tidak lagi dikenal orang atau bahkan hilang dari sejarah sama sekali.
Maka harus ada sebuah bahasa yang bersifat abadi dan tetap digunakan oleh sejumlah besar umat manusia sepanjang masa. Bahasa itu ternyata oleh pakar bahasa adalah bahasa Arab, sebagai satu-satunya bahasa yang pernah ada dimuka bumi yang sudah berusia ribuan tahun dan hingga hari ini masih digunakan oleh sejumlah besar umat manusia. Maka tak ada satu pun bahasa di dunia ini yang bisa menyamai bahasa Arab dalam hal kekayaan perbendaharaan kata. Dan dengan bahasa yang lengkap dan abadi itu pulalah agama Islam disampaikan dan Al-Quran diturunkan.

IV. KESIMPULAN / PENUTUP
Prof. Dr. H. Mujiya Rahardjo, Guru besar UIN Malang, saat memberikan mata kuliah Language Change in Social Perspective, menjelaskan: “…adalah fenomena; pergeseran suatau bahasa (pen: tercampur) bahasa asing.” Dan tidak menutup kemungkinan, lambat laun sebuah bahsa akan punah. Sebagai contoh, Mujia Raharjo memaparkan: tidak kurang dari 726 dari 746 bahasa daerah di Indonesia terancam punah. Itu artinya, saat ini tinggal 13 bahasa daerah yang dijadikan sebagai alat tutur oleh jumlah masyarakat di atas satu juta orang. Itupun sebagian besar dilakoni para generasi tua.
Banyak sekali penyebab kepunahan suatu bahasa. Salah satunya, dan penulis setuju menjadikannya sebagai faktor utama adalah kurang atau bahkan tidak adanya nilai guna atau manfaat bagi kehidupan manusia. Dengan kata lain, jika suatu bahasa masih berguna, secara otomatis ia akan tetap eksis. Nilai guna bahasa selalu berbanding lurus dengan sinergitas dan perkembangannya.
Sampai saat ini, nilai guna suatu bahasa terjadi pada dua titik utama; ekonomi dan sains. Merupakan keinginan semua insan berkelayakan hidup dalam bidang ekonomi. Maka wajar, segala upaya akan dilakukan oleh manusia untuk mensejahterakan kehidupannya. Hubungan serta komunikasi adalah satu cara utama mencapai maksud di atas. Bahasa, sebagai alat komunikasi berperan penting meningkatkan komunikasi tersebut. Maka tidak heran; saat ini bahasa Cina, Mandarin dan Jepang, menjadi bahasa faforit masyarakat untuk dipelajari. Tujuannya tidak lain, karena perkembangan ekonomi di negara-negara tersebut berkembang pesat, perhatian masyarakat dunia pun terarah ke sana, termasuk mampu dan aktif berkomunikasi dengan bahasa mereka.
Demikian juga nilai guna sebuah bahasa di bidang sains, tekhnologi dan ilmu pengetahuan (IPTEK). Pada dimensi ini, bahasa sebagai media komunikasi akan terus hidup dan tumbuh seiring pertumbuhan IPTEK. Kaitannya dengan Al-Qur’an sebagai kitab ajaran dan petunjuk bagi umat Islam sepanjang zaman dan tempat, maka otomatis hal tersebut berimplikasi pada eksistensi dan perkembangan bahasa Arab.
Meski bahasa Arab adalah bahasa yang rumit, namun bukanlah hal susah bagi umat Islam menghapalnya. Ini berbeda dengan kitab suci lain, sebagaimana Bible misalnya. Keuniversalan Al-Quran lainnya, dibuktikan dengan bagaimana Allah menjaganya melalui orang-orang alim dan yang memiliki kelebihan dalam menghapalkannya (tahfiz). Meski terdiri dari ribuan ayat, dalam sejarah, selalu saja banyak orang mampu menghapalnya secara cermat dan tepat, meskipun ia orang buta atau anak usia dini. Al-Quran, mudah dihapal atau dilantunkan dengan gaya apapun. Diakui atau tidak, ini berbeda dengan Bible atau Injil.
Karena itu, setiap usaha apapun untuk menambah atau mengurangi Al-Quran baik yang dilakukan kalangan orientalis atau orang kafir, sepanjang sejarah selalu saja ketahuan. Jangan heran bila banyak umat Islam tiba-tiba ribut gara-gara ada Al-Quran palsu atau sengaja dipalsukan sebagaimana terjadi dalam kasus “The True Furqon.” Barangkali itulah cara Allah menjaganya.
Dan hebatnya, para penghapal Al-Quran, setiap saat selalu saja lahir dan bisa ditemukan di seluruh dunia. Untuk yang seperti ini, di Indonesia, bahkan sudah sejak dulu banyak berdiri pesantren-pesantran tahfiidzul al-Qur’an. Sebaliknya, bagi kita, belum pernah mendengar ada orang Kristen atau Yahudi yang hapal keseluruhan kitab suci mereka, termasuk pendeta atau pastur sekalipun. Mengapa bisa demikian? Sekali lagi, inilah rahasia al-Qur’an dengan bahasa Arabnya. Penulis yakin, dengan alasan-alasan rasional di atas, Anda setuju untuk tidak merelatifkan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an. Wallahu a‘lamu bi al-shawab.

Senin, 16 Juni 2008

Dengan Acer Extansa: Kualitas Meningkat!


Saat ini, hampir 90% tenaga pengajar di SMP dan SMA Al-Munawwariyyah sudah memiliki "bekal" untuk semakin meningkatkan kualitas pengajaran di PP. Al-Munawwariyyah. Adalah wajar jika kita sebagai pengajar selalu berupaya meningkatkan diri, kemampuan pedagogi dan tentunya, disiplin diri. Mudah-mudahan, dengan semakin terpenuhinya perangkat-perangkat lunak untuk pengembangan diri, kita akan sermakin termotifasi meningkatkan kualitas serta mutu pendidikan di Al-Munawwariyyah.

Jumat, 13 Juni 2008

Acer Extansa untuk Guru Akhirnya Datang Juga



Lama sekali menanti kabar kedatangan si Acer Extansa 4620, hampir tiap hari selalu ditanyakan kpd kawan2 yang mengurus pengadaan ini, : "yok opo ono kabar a?", "Durung !!" jawab yg sering terdengar. Kali ini tanggal 7 Juni 2008 siang hari meluncur dengan semangat baru 4 PC Core 2 Duo, 13 Acer Extensa 4620, dan sebuah Acer 4720, 1 buah 2920z, dan 3 acer 2920 segera menyusul akan segera hadir. Semoga semakin menambah daya kerja.

Jumat, 09 Mei 2008

Keutamaan Ilmu


Keutamaan Ilmu Pengetahuan


Pada suatu ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menyatakan bahwa dirinya diibaratkan sebagai kota ilmu, sementara Ali bin Abi Thalib adalah gerbangnya ilmu. Mengetahui ada hadits rasul di atas, sekelompok kaum Khawarij[1] kurang bahkan ada sebagian yang tidak mempercayainya. Mereka tidak percaya, apa benar Ali bin Abi Thalib cukup pandai sehingga ia mendapat julukan "gerbang ilmu" dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Berkumpullah sepuluh orang dari kaum Khawarij. Kemudian mereka bermusyawarah untuk menguji kebenaran pernyataan Rasulullah tersebut. Seorang di antara mereka berkata, "Mari sekarang kita tanyakan pada Ali tentang suatu masalah saja. Bagaimana jawaban Ali tentang masalah itu. Kita bisa menilai seberapa jauh kepandaiannya. Bagaimana? Apakah kalian setuju?" "Setuju!" jawab mereka serentak. "Tetapi sebaiknya kita bertanya secara bergiliran saja", saran yang lain. "Dengan begitu kita dapat mencari kelemahan Ali. Namun bila jawaban Ali nanti selalu berbeda-beda, barulah kita percaya bahwa memang Ali adalah orang yang cerdas.""Baik juga saranmu itu. Mari kita laksanakan!" sahut yang lainnya. Hari yang telah ditentukan telah tiba.
Orang pertama datang menemui Ali lantas bertanya, "Manakah yang lebih utama, ilmu atau harta?" "Tentu saja lebih utama ilmu," jawab Ali tegas. "Ilmu adalah warisan para Nabi dan Rasul, sedangkan harta adalah warisan Qarun, Fir'aun, Namrud dan lain-lainnya," Ali menerangkan. Setelah mendengan jawaban Ali yang demikian, orang itu kemudian mohon diri. Tak lama kemudian datang orang kedua dan bertanya kepada Ali dengan pertanyaan yang sama. "Manakah yang lebih utama, ilmu atau harta?" "Lebih utama ilmu dibanding harta," jawab Ali. "Mengapa?" "Karena ilmu akan menjaga dirimu, sementara harta malah sebaliknya, engkau harus menjaganya."
Orang kedua itu pun pergi setelah mendengar jawaban Ali seperti itu. Selanjutnya orang ketiga datang menyusul dan bertanya seperti orang sebelumnya: "Bagaimana pendapat tuan bila ilmu dibandingkan dengan harta?" Ali menjawab: "Harta lebih rendah dibandingkan dengan ilmu?" "Mengapa bisa demikian tuan?" tanya orang itu penasaran. "Sebab orang yang mempunyai banyak harta akan mempunyai banyak musuh. Sedangkan orang yang kaya ilmu akan banyak orang yang menyayanginya dan hormat kepadanya."
Setelah orang itu pergi, tak lama kemudian orang keempat pun datang dan menanyakan permasalahan yang sama. Setelah mendengar pertanyaan yang sama, Ali pun kemudian menjawab, "Ya, jelas-jelas lebih utama ilmu." "Apa yang menyebabkan demikian?" tanya orang itu mendesak. "Karena bila engkau pergunakan harta," jawab Ali, "jelas-jelas harta akan semakin berkurang. Namun bila ilmu yang engkau pergunakan, maka akan semakin bertambah banyak."
Tak lama kemudian, orang kelima dan mengajukan pertanyaan serupa. Ali pun menerangkan: "Jika pemilik harta ada yang menyebutnya pelit, sedangkan pemilik ilmu akan dihargai dan disegani."
Orang keenam lalu menjumpai Ali dengan pertanyaan yang sama pula. Namun tetap saja Ali mengemukakan alasan yang berbeda. Jawaban Ali tersebut ialah, "Harta akan selalu dijaga dari kejahatan, sedangkan ilmu tidak usah dijaga dari kejahatan, lagi pula ilmu akan menjagamu."Dengan pertanyaan yang sama, orang ketujuh datang kepada Ali. Pertanyaan itu kemudian dijawab Ali, "Pemilik ilmu akan diberi syafa'at oleh Allah Subhaanahu wa Ta'ala di hari kiamat nanti, sementara pemilik harta akan dihisab oleh Allah kelak."
Kemudian kesepuluh orang itu berkumpul lagi. Mereka yang sudah bertanya kepada Ali mengutarakan jawaban yang diberikan Ali. Mereka tak menduga alasan yang diberikan Ali sebagai jawaban selalu berbeda. Sekarang tinggal tiga orang yang belum melaksanakan tugasnya. Mereka yakin bahwa tiga orang itu akan bisa mencari celah kelemahan Ali. Sebab ketiga orang itu dianggap yang paling pandai di antara mereka.
Orang kedelapan menghadap Ali lantas bertanya, "Antara ilmu dan harta, manakah yang lebih utama wahai Ali?" "Tentunya lebih utama dan lebih penting ilmu," jawab Ali."Kenapa begitu?" tanyanya lagi."Dalam waktu yang lama," kata Ali menerangkan, "harta akan habis, sedangkan ilmu malah sebaliknya, ilmu akan abadi."
Dengan pertanyaan serupa, orang kesembilan datang "Seseorang yang banyak harta", jawab Ali pada orang ini, "akan dijunjung tinggi hanya karena hartanya. Sedangkan orang yang kaya ilmu dianggap intelektual." Tiba giliran orang terakhir, dengan pertanyaan yang sama. Ali menjawab, "Harta akan membuatmu tidak tenang dengan kata lain akan mengeraskan hatimu. Tetapi, ilmu sebaliknya, akan menyinari hatimu hingga hatimu akan menjadi terang dan tentram karenanya."
Ali pun kemudian menyadari bahwa dirinya telah diuji oleh orang-orang itu. Sehingga dia berkata, "Andai kata engkau datangkan semua orang untuk bertanya, insya Allah akan aku jawab dengan jawaban yang berbeda-beda pula, selagi aku masih hidup."
Kesepuluh orang itu akhirnya menyerah. Mereka percaya bahwa apa yang dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di atas adalah benar adanya. Dan Ali bi Abi Thalib memang pantas mendapat julukan "gerbang ilmu". Sedang mengenai diri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sudah tidak perlu diragukan lagi.

Sayyidina Ali bin Abi Thalib pernah berkata:
حَياَةُ الْفَتَى وَاللهِ بِِالْعِلْمِ وَالتُّقَى # فَإِنْ لَمْ يَكُوْناَ لاَ اعْتِبَارَ لِذَاتِهِ
“Kehidupan seorang pemuda –demi Allah– harus memiliki ilmu dan ketaqwaan # jika tanpa keduanya, maka kehidupannya tidak akan ada nilainya (tidak berharga)”

[1] Kaum Khawarij adalah kelompok umat Islam yang menentang keinginan khalifah Ali bin Abi Thalib untuk berdamai dengan Bani Umayyah; sedangkan mereka yang mendukung ketetapan sayyidina Ali tersebut disebut sebagai kelompok Syi’ah.

Jumat, 25 April 2008

Polisi menemukan Kecurangan UN 2008 di SUMUT

MEDAN, KAMIS – Di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara secara mengejutkan Kepolisian Resor Deli Serdang menetapkan 16 guru dan seorang kepala Sekolah Menengah Atas Negeri Lubuk Pakam 2 sebagai tersangka pelaku kecurangan UN Rabu siang. Mereka kedapatan membetulkan jawaban soal ujian siswa di sekolahnya. Penetapan sebagai tersangka itu dilakukan setelah Detasemen Khusus 88 Polda Sumut memergoki mereka membetulkan jawaban siswa.

"Mereka terbukti menjawab soal siswa. Detasemen khusus 88 memergoki mereka di ruang khusus sekolah itu. Saat ini kami mewajibkan mereka lapor dua kali seminggu. Belum ada yang kami tahan karena mereka bersikap kooperatif," tutur Kepala Satuan Reserse Kriminal PolresDeli Serdang, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ruruh Witjaksono, Kamis (24/4).

Kejadian itu baru diketahui polisi setelah UN hari kedua tingkat SMA usai, Rabu siang.Selengkapnya